Oleh : Nenden Hernika
Mata pencaharian penduduk Bojongmangu, rata-rata adalah petani. Meskipun sebagian hanya petani penggarap, tapi mereka umumnya rajin dalam mengolah sawah atau berkebun. Jiwa petani, sudah sangat melekat di hati penduduk kebanyakan. Ada kebahagiaan yang sulit diungkapkan ketika panen melimpah dan tak kapok sama sekali meskipun suatu waktu hasil panen kurang menguntungkan atau puso.
Ada tradisi tersendiri yang dilakukan petani Bojongmangu setelah selesai menanam padi sebagai ungkapan rasa syukur dan berharap agar hasil panen melimpah yaitu mengadakan acara “Hanjat Nyawah”. Hanjat dalam bahasa sunda artinya naik, khususnya naik dari air ke darat. Jadi hanjat nyawah artinya selesai mengolah sawah dan menunggu panen tiba.
Adapun prosesi hanjat nyawah adalah membawa “rujakeun” ke sawah dan ada pula yang menyimpan “rujakeun” di rumah juga. Bahkan bagi yang mampu suka masak membuat tumpeng, bakakak, lepet dan ketupat, lalu mengadakan acara baca hadiah di dekat kandang kebo sambil mengundang tetangga kemudian makan bersama. Jaman dulu, ketupat dibuat sangat besar dan dikalungkan ke kebo, lalu dimakan oleh yang menggembala. Jaman sekarang baca hadiahnya di dalam rumah karena kebo sudah jarang dan membajak sawah digantikan oleh traktor.
Ada makanan khas tersendiri jika acara hanjat nyawah yaitu “Carang Aren”. Carang aren dibuat dari tepung beras yang dicampur dengan nasi yang sudah dilembutkan, diadoni menggunakan air matang hingga kalis seperti akan membuat papais. Sementara itu, didihkan air, masukkan gula merah (lebih bagus gula kawung) lalu masukkan kelapa parut. Setelah mendidih, masukkan adonan tepung dan nasi tadi dengan cara ditekan-tekan di atas wadah yang bolong supaya keluar seperti membuat cendol. Jika sudah mengambang maka carang aren sudah matang (bentuk dan rasa carang aren mirip cendol tapi lebih kenyal). Carang aren jika sudah jadi dibagikan ke tetangga atau kerabat, makanya ketika membuat carang aren tidak pernah sedikit, ada yang 10 liter bahkan sampai 20 liter. Carang aren juga dibuat ketika acara 7 bulan ibu yang mengandung.
Bojongmangu, 27-08-2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar